Bicarakan Digital Marketing Tapi Lupa Entrepreneurship?

Digital Marketing Jakarta
2 min readSep 4, 2023

Lantas, apa manfaat transformasi digital untuk perekonomian di Indonesia? untuk para unicorn dan konglomerat?

Photo by Timothy Dykes on Unsplash

Pada kenyataannya… lebih dari 90% perekonomian Indonesia ditopang oleh UMKM.

Maraknya Kursus Digital Marketing dan Badai Startup

Melahirkan para penulis SEO, yang kemudian mendapatkan pekerjaan di perusahaan startup dengan gaji di atas UMR. Mereka dituntut untuk mendatangkan traffic atau pengunjung website. Lantas, mereka menulis artikel apapun, yang penting mendapat traffic website, walau itu tak ada hubungannya dengan bisnis perusahaan.

Padahal, artikel “palugada” seperti itu merupakan ciri dari suatu perusahaan yang akan bangkrut. Contoh, Rumah 123.

Dampak dari artikel palugada kalian terhadap UMKM Online

Masalahnya, UMKM yang notabene sangat jarang aware dengan SEO menjadi “korban” artikel paludaga tersebut.

Pada awalnya, UMKM yang membuat sebuah website mendapat banyak pembeli atau pelanggan. Lantas, karena persaingan di mesin pencari yang juga diramaikan oleh artikel palugada, baik dari startup, website agregator, dan bahkan situs pemerintah daerah, kemudian website para UMKM tergusur ke halaman dua di hasil pencarian, dan seterusnya.

Lama kelamaan, website para UMKM tersebut sepi pengunjung dan pada akhirnya mempengaruhi bisnis mereka.

Tentu dalam hal ini, artikel “palugada” kalian telah berhasil “membunuh” para online entrepreneur. Namun, kalian mungkin tidak menyadari hal tersebut, ya karena kalian pikir yang penting kerjaan beres, dapat traffic.

Itulah kesontoloyoan kalian.

Lain halnya jika artikel kalian memang mendidik dan berhubungan dengan bisnis perusahaan di tempat kalian bekerja.

Pentingnya Entrepreneurship di Era Digital

Oleh karena itu, tempat kurus digital marketing harusnya mengajarkan entrepreneurship agar tidak melahirkan digital markter berunsur “hewani” yang tidak peduli dengan “apa yang mereka makan” sehingga menjadi gendut-gendut dan lebih cepat terkapar.

Berikan atribusi bagi para UMKM yang merupakan penopang perekonomian Indonesia. Jangan kalian hanya peduli dengan pengakuan dari para profesional di LinkedIn yang notabene kebanyakan para employer perusahaan besar dan perusahaan asing. Ingat, kita sudah merdeka lebih dari 70 tahun, apa kalian tidak malu tetap terjajah dengan kerennya?

Ajarkan pada mereka bagaimana UMKM dapat berhasil di saluran online tanpa mengandalkan marketplace yang kian kemari semakin berikan banyak beban penjualan kepada para penjual.

--

--