Persaingan Online Branding Produk Sosis di Indonesia
Ketika ratusan juta masyarakat di Indonesia lebih menghabiskan waktu mereka mengakses sosial media, youtube, dan searching .. Brand semakin dituntut untuk hadir di seluruh saluran tersebut.
Seperti kita ketahui, merek sosis yang populer diantaranya ialah:
- Kimbo
- Fiesta
- SoGood
Ketiga brand sosis tersebut melakukan digital branding. Dan ini menjadi hal yang menarik untuk diteliti.
Persaingan Branding di Saluran Digital
Ada beberapa parameter awal yang perlu kita ketahui untuk menentukan strategi, skala, target dan kinerja efektivitas online branding yang akan kita lakukan. Seperti:
- Buyer persona
- Total pengguna di tiap-tiap platform
- Bagaimana mendapatkan brand re-call
- Bagaimana implementasi inbound marketing
- Apa guidelines untuk branded content ?
- Bagaimana meningkatkan brand mention atau brand lift.
- Bagaimana kondisi digital marketing kita dan pesaing saat ini.
Dari 7 point tersebut, kita dapat mengetahui target, berapa anggaran, skala dan step program digital marketing untuk brand re-call dan brand lifting.
Baiklah, kita langsung analis 3 brand sosis tersebut dalam upaya digital marketing yang sedang mereka lakukan.
Sosis Kimbo
Instagram:
Kimbo memiliki high quality creative content di instagram mereka. Namun, engagement masih sangat minim. Belasan likes, biasanya hanya miliki jangkauan sekitar ratusan orang saja. Sedangkan biaya produksi creative content tersebut mungkin berkisar Rp. 1 sampai 2.5 juta. Dalam hal ini, Kimbo melakukan online branding di instagram tanpa banyak orang yang mengetahuinya.
Kimbo Youtube:
Subscriber masih sangat minim, bahkan akun youtube pribadi saya 5x lebih banyak. Dan jika tidak di iklankan, hanya dilihat ratusan kali saja, tidak sampai ribuan. Sedangkan biaya untuk produksi video sekecil mungkin mungkin sekitar Rp. 25 juta per video.
Website Sosis Kimbo:
Biaya untuk membuat website seperti sosiskimbo.com mungkin berkisar antara Rp. 15 juta hingga 50 juta jika dengan content.
Ini artinya, sosis kimbo belum melakukan branding di search engine dan belum ada upaya untuk mendapatkan brand re-call.
Sosis Fiesta
Instagram:
Selain engagement yang masih puluhan, dengan jangkauan masih ratusan orang, sepertinya Sosis Fiesta sedang bingung dengan kategori akun dan apa yang akan di branding. Sosis fiesta masuk ke dalam kategori akun nugget.
Youtube Sosis Fiesta
Jumlah views mayoritas cukup bagus, walau entah kenapa masih ada yang hanya ratusan view. Dengan belasan dan puluhan ribu viewers secara konstan, sosis fiesta atau fiesta nugget .. dapat lebih dikenal dan populer di tengah masyarkat Indonesia.
Ini lebih bagus ketimbang Sosis Kimbo yang mendapat jutaan viewers saat beriklan, namun sudah itu menciut ke ratusan views saja. Konsistensi itu lebih penting ketimbang product launching.
Digital Marketing harus dilakukan secara konsisten dengan cara yang terstruktur dan memiliki kinerja yang terukur.
Website Sosis Fiesta
Brand recall dapat terlihat pada analisa traffic website Fiesta sosis,
Direct visit adalah orang-orang yang mengingat brand Anda secara khusus. Sayangnya, data traffic ini masih mentah, tapi oke lah .. setidaknya Brand Fiesta sudah ada upaya brand re-call.
Sosis SoGood
Instagram:
Kita dapat melihat brand lifting yang lumayan bagus di akun instagram #SosisSoGood, namun apakah aktivitas brand lifting tersebut dapat meningkatkan brand re-call atau tidak, itulah yang harus dicari tau untuk mengukur seberapa besar dampak pemasaran yang mereka lakukan melalui media sosial.
Website SoGood
Ini sangat disayangkan bahwa aktivitas di media sosial tidak berdampak pada brand re-call. Ini juga dapat diartikan bahwa kegiatan di media sosial belum di arahkan pada brand re-call.
Interaksi dan jangkauan di medsos sebanyak apapun, jika tidak dapat menghasilkan web visits maka akan percuma saja. Kenapa? Terlalu banyak pesaing melakukan hal yang sama dari waktu ke waktu.
Youtube SoGood Sosis
Seperti terlihat di atas, sangat disayangkan jumlah jangkauan video dibanding ongkos produksi content sangat tinggi gap nya.
Lebih baik berhemat dalam produksi konten video dari sisi biaya, agar biaya tersebut dapat di alokasikan untuk memperluas jangkauan, yakni dengan iklan tertarget yang biayanya sekitar Rp. 1000 per views.
Content Wah, Jangkauan Minim
Itulah inti upaya digital marketing yang dilakukan oleh ketiga brand sosis tersebut. Maupun Fiesta sekalipun, walaupun memiliki brand re-call sebanyak 30.000 orang per bulan, masih belum cukup untuk meng-cover skala nasional.
Apakah cukup 100.000 orang mengetahui brand Anda untuk mendorong penjualan sosis dan menutupi biaya perusahaan Anda ? Ini adalah pertanyaan yang sangat serius dalam melakukan digital marketing.
Oleh karena itu, anggaran digital marketing harus realistis atau berdasar pada tujuan Anda dan dengan alokasi yang tepat.
Jika biaya per jangkauan Rp. 50, dan biaya per views atau klik link website adalah Rp. 1000, apakah dengan membayar ongkos produksi konten ratusan juta per bulan dengan hasil jangkauan ratusan dan ribuan adalah sebanding?.
Memang, perlu pengalaman di digital marketing yang cukup dan kreativitas untuk dapat mengoptimalisasikan kinerja digital marketing Anda.
Oleh karena itu, tunda dulu rencana digital marketing Anda sebelum Anda memiliki pengukuran yang jelas mengenai biaya yang akan Anda keluarkan dan hasil yang akan Anda dapatkan.
